Laman

Selasa, 08 Maret 2011

pendidikan indonesia


Berita-berita media cetak dan elektronik, saat ini disibukkan dengan permasalahan pendidikan.

Mengapa sampai bermasalah? ada apa dengan pendidikan?
Bisa kita lihat masalah-masalah yang ada(yang saya tangkap):
1. anak belum sekolah=biasanya krisis orang tua. Mereka diurus oleh baby sitter dan orang tuanya sibuk mencari uang.Bukan berarti mencari uang adalah hal yang tidak penting, tapi anak adalah masa depan yang akhlak, moral dan pendidikannya harus diperhatikan dan dibimbing.
2. Playgroup dan TK= hampir mirip dengan anak belum sekolah, ditambah lagi pergaulan yang sudah dapat mereka jalin antar teman, menyebabkan tidak ada bimbingan yang baik, sehingga segala hal yang mereka lakukan dianggap benar atau baik-baik saja, tanpa tau akibatnya.
3. SD=di media sudah muncul isu pemerkosaan. Masya Allah. Selain itu, yang terlihat di lingkungan rumahku, orang tua sibuk dengan dirinya sendiri terutama para ibu, mereka sering berkumpul untuk membicarakan sesuatu hal yang tidak bermanfaat daripada memperhatikan anak. Anak pun sudah mulai mengenal permainan elektronik yang membuat mereka semakin malas untuk belajar.
4. SMP=ternyata di media ada yang menyebutkan murid smp dianiaya gurunya sendiri. Ditampa, ditendang, dsb.
5. SMA=sudah mulai muncul permasalahan VMJ yang mengakibatkan MBA. Sudah mulai tidak peduli dengan nasihat orang tuanya, karena hanya percaya pada teman. Pada intinya mereka mencari jati diri.
6. Masa Mahasiswa=sibuk berdemo. Oops… it’s OK sebenernya. Tapi banyak syarat yang harus diperhatikan oleh para mahasiswa.

Ehem… selaku mahasiswa juga nih… mau memberi saran aja.
-Telusuri permasalahan sampai benar-benar ke akarnya. Setelah jelas barulah meRENCANAkan demo.
- Buatlah strategi-strategi untuk mencari dukungan, tentunya dengan cara yang pintar, yang bijak, yang kreatif, dan mungkin unik. Sehingga banyak simpati dari lingkungan sekitar.
- Tunjukkan bahwa kita adalah MAHASISWA. bagaimana caranya?? tentunya kita punya ilmu yang lebih dari sekedar SD, SMP, SMA. Maka kita juga harus mengatur agar demo berjalan lancar, tidak terjadi bentrokan, tapi tepat sasaran, dan egera ditindaklanjuti.
Saya yakin bahwa mahasiswa itu pintar, makanya dia bisa sampai menjadi mahasiswa berarti dia pintar. Orang pintar, pasti melakukan sesuatu dengan akalnya bukan ototnya. carilah trik-trik seperti Macgyver, atau siapalah yang dapat menginspirasi kita bahwa permasalahn dapat diselesaikan dengan otak terlebih dahulu.
- Jika memang tidak ada respon dari yang bersangkutan, mintalah bantuan dari pihak lain, atau carilah dukungan sebanyak-banyaknya. mungkin bisa melakukan hal-hal nekat yang tidak membahayakan banyak orang. intinya cari DUKUNGAN lebih banyak.
- Pakailah hati. karena sesungguhnya kita hidup di dunia ini harus untuk beribadah. Niatkanlah hal-hal yang baik, seperti membela kepengtingan umat manusia.
Itu tips-tips demo…hehe…kayak yang ahli demo aja nih. ya udahlah yaa, mencoba berwacana.

Pendidikan Indonesia mau mencetak apa? pada masa kekalahan Jepang pada Perang Dunia II, hal yang pertama dipertanyakan setelah penduduknya banyak yang menjadi korban, berapa banyak guru yang tersisa? Maka hal pertama yang paling penting untuk ditingkatkan adalah pendidikan.
Tapi memang tidak dapat disalahkan dari satu pihak. Semua elemen pendidikan haruslah saling mendukung:
1. Orang Tua
Membimbing anak dari lahir sampai dengan mereka menikah, adalah kewajiban orang tua. Akhlak yang ada pada anak, akan dipengaruhi oleh orang tuanya. Maka semakin buruk perilaku anak, maka semikin terlihat bahwa orang tua tidak membimbing.
2. Guru
Guru di sekolah, jangan sampai hanya menerima gaji buta, tapi juga punya tanggung jawab atas kecerdasan anak didiknya. Menjadi teladan bagi anak didik.
3. Siswa
Tak lupa tentunya adalah siswa yang harus selalu memiliki semangat untuk belajar dan mengejar cita-cita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar